Selamat Datang di Blognya Mahasiswa Kedokteran

Perkenalkan saya Mahasiswa Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara . Saya mulai berada di fakultas ini sejak tahun 2015. Semoga apa yang telah saya bagikan mellaui blog ini dapat bermanfaat bagi kita bersama.

S a k i t

persepsi seseorang bila merasa kesehatannya terganggu. Penyakit adalah proses fisik dan patofisiologis yang sedang berlangsung dan dapat menyebabkan keadaan tubuh atau pikiran menjadi abnormal.

Life Long Learning

Belajar sepanjang hayat adalah suatu konsep, suatu idea, gagasan pokok dalam konsep ini ialah bahwa belajar itu tidak hanya berlangsung di lembaga-lembaga pendidikan formal seseorang masih dapat memperoleh pengetahuan kalau ia mau, setelah ia selesai mengikuti pendidikan di suatu lembaga pendidikan formal.

K E D O K T E R A N

suatu ilmu dan seni yang mempelajari tentang penyakit dan cara-cara penyembuhannya , cabang ilmu kesehatan yang mempelajari tentang cara mempertahankan kesehatan manusia dan mengembalikan manusia pada keadaan sehat dengan memberikan pengobatan pada penyakit dan cedera , ini meliputi pengetahuan tentang sistem tubuh manusia dan penyakit serta pengobatannya, dan penerapan dari pengetahuan tersebut.

S e h a t

Keadaan keseimbangan yang sempurna baik fisik , mental dan sosial , tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.

Minggu, 31 Juli 2016

Bronchitis



Bronchitis adalah suatu peradangan bronchioles, bronchus, dan trachea oleh berbagai sebab. Bronchitis biasanya lebih sering disebabkan oleh virus seperti rhinovirus, Respiratory Syncitial Virus (RSV), virus influenza, virus para influenza, dan Coxsackie virus. Bronchitis adalah suatu peradangan pada bronchus yang disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme baik virus, bakteri, maupun parasit.

ETIOLOGI
1. Bronkitis Akut 
Penyebab bronkitis akut yang paling sering adalah virus seperti rhinovirus,  respiratory sincytial virus (RSV), virus influenza, virus pada influenza,  dan coxsakie virus. 
2. Bronkitis kronis 
Penyebab-penyebab bronkitis kronis misalnya asma atau infeksi kronik  saluran nafas dan sebagainya. Faktor-faktor predisposisi dari bronkitis  adalah alergi, perubahan cuaca, populasi udara dan infeksi saluran nafas  atas kronik .

PATOFISIOLOGI
Bronkitis biasanya didahului oleh suatu infeksi saluran nafas bagian  atas oleh virus dan infeksi bakteri sekunder oleh S. Pneumonia atau  hemophilus influenza. Adanya bahan-bahan pencemar udara juga memperburuk keadaan penyakit begitu juga dengan menghisap rokok. Anak menampilkan batuk-batuk yang sering, kering tidak produktif dan dimulai  berkembang berangsur-angsur mulai hari 3 – 4 setelah terjadinya rinitis.
  
Penderita diganggu oleh suara-suara meniup selama bernafas (ronki) rasa sakit  pada dada dan kadang-kadang terdapat nafas pendek. Batuk-batuk proksimal  dan penyumbatan oleh sekreasi kadang-kadang berkaitan dengan terjadinya  muntah-muntah. Dalam beberapa hari, batuk tersebut akan produktif dan dahak akan dikeluarkan penderita dari jernih dan bernanah. Dalam 5 – 10 hari  lendir lebih encer dan berangsur-angsur menghilang. Temuan-temuan fisik  berbeda-beda sesuai dengan usia penderita serta tingkat penyakit. Pada  mulanya anak tidak demam atau demam dengan suhu rendah serta terdapat  tanda-tanda nasofaringtis. Infeksi konjungtiva dan rinitis. Kemudian auskultasi  akan mengungkapkan adanya suara pernafasan bernada tinggi, menyerupai bunyi-bunyi pernafasan pada penyakit asma. Pada anak-anak dengan  malnutrisi atau keadaan kesehatan yang buruk, maka otitis, sinusitis dan penumonia merupakan temuan yang sering dijumpai.

Kalori Basal , IMT dan Lingkar Pinggang



Berikut ini adalah cara pemeriksaan untuk menghitunng kalori basal  :

Langkah 1 :

Menghitung Berat Badan Ideal (BBI) berdasarkan rumus Brocca
yang dimodifikasi :
BBI     = 90% (tinggi badan dalam cm – 100) x 1 kg

Untuk Pria dengan tinggi < 160 cm dan wanita < 150 cm,
menggunakan rumus :
BBI     = (tinggi badan dalam cm – 100) x 1 kg

Langkah 2 :

Hitung kebutuhan kalori basal berdasarkan jenis kelamin :
Pria      : BBI x 30 kkal
Wanita : BBI x 25 kkal

Langkah 3 :

Tambahkan faktor aktivitas & stress pada kebutuhan kalori basal :
Tambahkan 10 20 % pada aktivitas ringan
Tambahkan 20 30 % pada aktivitas sedang
Tambahkan 40 50 % pada aktivitas berat

Contoh Tabel Klasifikasi Aktivitas Harian :

Aktifitas Ringan
Aktifitas Sedang
Aktifitas Berat
Menyetir (10%)
Bekerja Rumah Tangga (20%)
Aerobik (40%)
Mengajar (20%)
Bersepeda (30%)


Berjalan (20%)
Bowling (20%)
Panjat tebing (50%)

Kerja kantoran (10%)
Berjalan cepat (30%)

Dansa (40%)
Membaca (10%)
Memancing (20%)
Jogging (40%)

Langkah 4 :

Mengurangi perhitungan kalori basal pada kondisi kelebihan BB dan disesuaikan dengan usia, stres dan infeksi. Klasifikasi penyesuaian perhitungan kalori berdasarkan usia, stres, infeksi dan berat badan :

Kondisi Fisik Koreksi

40    - 59 thn
-5%
60    - 69 thn
-10%
> 70 thn
-10%
BB Lebih
-20%
BB Kurang
20%
Stres dan Infeksi
30%

Bentuk pemberian kalori yaitu :
a.       Karbohidrat :
merupakan sumber energi yang penting. Setiapgram karbohidrat menghasilkan kurang lebih 4 kalori. Asupankarbohidrat di dalam diit sebaiknya berkisar 50%-60% dari kebutuhan kalori, didapatkan dari nasi, sereal (karbohidratkompleks) atau gandum, gula pasir (karbohidrat simpleks,syaratnya kurang dari 10 persen dari kebutuhan kalori total).
b.      Lemak:
pemberian lemak dapat mencapai 20% -40% dari total kebutuhan. Satu gram lemak menghasilkan 9 kalori. Lemak memiliki fungsi antara lain sebagai sumber energi, membantu absorbsi vitamin yang larut dalam lemak, menyediakan asam lemak esensial, membantu dan melindungi organ-organ internal, membantu regulasi suhu tubuh dan melumasi jaringan jaringan tubuh.
c.       Protein (Asam Amino):
kebutuhan protein adalah 0,8gr/kgbb/hari atau kurang lebih 10% dari total kebutuhan kalori. Namun selama sakit kritis kebutuhan protein meningkat menjadi 1,2-1,5 gr/kgbb/hari atau 12-20 % kebutuhan kalori total yang didapatkan dari protein hewani dan nabati.



PEMERIKSAAN INDEKS MASSA TUBUH

Indeks massa tubuh dapat ditentukan dengan cara mengukur berat dan tinggi badan pasien terlebih dahulu. Setelah berat dan tinggi badan diketahui, indeks massa tubuh dapat ditentukan, yaitu berat badan (dalam satuan kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggibadan (dalam satuan meter).

IMT Asia kg/(m)2

Underweight
< 18.5
Normoweight
18.5-22.9
Overweight
> 23
Pre-obese
23.0-24.9
Obese I
25.0-29.9
Obese II
> 30.0


PEMERIKSAAN LINGKAR PINGGANG

Lingkar pinggang adalah indikator tidak langsung jaringan lemakintra abdominal yang disebut lemak viscera. Lingkar pinggangyang panjang berhubungan dengan resiko penyakit diabetes tipe2, kadar kolesterol yang tinggi, hipertensi dan penyakit
kardiovaskular.

Cara pemeriksaannya adalah :
Ø Pasien dalam posisi berdiri
Ø Sebelum melakukan pengukuran, abdomen harus dalam keadaan bebas/ relaksasi
Ø Diukur lingkar perut dari pertengahan antara arcus costa kanan dengan crista iliaca kanan secara horizontal pada akhir ekspirasi normal. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan meteran kain.

Kriteria lingkar pinggang
South Asians
Male    > 90 cm
Female > 80 cm