Minggu, 31 Juli 2016
Bronchitis
Bronchitis adalah suatu peradangan bronchioles, bronchus, dan trachea oleh berbagai sebab. Bronchitis biasanya lebih sering disebabkan oleh virus seperti rhinovirus, Respiratory Syncitial Virus (RSV), virus influenza, virus para influenza, dan Coxsackie virus. Bronchitis adalah suatu peradangan pada bronchus yang disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme baik virus, bakteri, maupun parasit.
ETIOLOGI
1. Bronkitis Akut
Penyebab bronkitis akut yang paling sering adalah virus seperti rhinovirus, respiratory sincytial virus (RSV), virus influenza, virus pada influenza, dan coxsakie virus.
2. Bronkitis kronis
Penyebab-penyebab bronkitis kronis misalnya asma atau infeksi kronik saluran nafas dan sebagainya. Faktor-faktor predisposisi dari bronkitis adalah alergi, perubahan cuaca, populasi udara dan infeksi saluran nafas atas kronik .
PATOFISIOLOGI
Bronkitis biasanya didahului oleh suatu infeksi saluran nafas bagian atas oleh virus dan infeksi bakteri sekunder oleh S. Pneumonia atau hemophilus influenza. Adanya bahan-bahan pencemar udara juga memperburuk keadaan penyakit begitu juga dengan menghisap rokok. Anak menampilkan batuk-batuk yang sering, kering tidak produktif dan dimulai berkembang berangsur-angsur mulai hari 3 – 4 setelah terjadinya rinitis.
Penderita diganggu oleh suara-suara meniup selama bernafas (ronki) rasa sakit pada dada dan kadang-kadang terdapat nafas pendek. Batuk-batuk proksimal dan penyumbatan oleh sekreasi kadang-kadang berkaitan dengan terjadinya muntah-muntah. Dalam beberapa hari, batuk tersebut akan produktif dan dahak akan dikeluarkan penderita dari jernih dan bernanah. Dalam 5 – 10 hari lendir lebih encer dan berangsur-angsur menghilang. Temuan-temuan fisik berbeda-beda sesuai dengan usia penderita serta tingkat penyakit. Pada mulanya anak tidak demam atau demam dengan suhu rendah serta terdapat tanda-tanda nasofaringtis. Infeksi konjungtiva dan rinitis. Kemudian auskultasi akan mengungkapkan adanya suara pernafasan bernada tinggi, menyerupai bunyi-bunyi pernafasan pada penyakit asma. Pada anak-anak dengan malnutrisi atau keadaan kesehatan yang buruk, maka otitis, sinusitis dan penumonia merupakan temuan yang sering dijumpai.
Kalori Basal , IMT dan Lingkar Pinggang
Berikut ini adalah cara pemeriksaan untuk menghitunng kalori basal :
Langkah 1 :
Menghitung Berat Badan Ideal
(BBI) berdasarkan rumus Brocca
yang dimodifikasi :
BBI = 90% (tinggi badan dalam cm – 100) x 1 kg
Untuk Pria dengan tinggi < 160
cm dan wanita < 150 cm,
menggunakan rumus :
BBI = (tinggi badan dalam cm – 100) x 1 kg
Langkah 2 :
Hitung kebutuhan kalori basal
berdasarkan jenis kelamin :
Pria : BBI x 30 kkal
Wanita : BBI x 25 kkal
Langkah 3 :
Tambahkan faktor aktivitas &
stress pada kebutuhan kalori basal :
Tambahkan 10 – 20 % pada aktivitas ringan
Tambahkan 20 – 30 % pada aktivitas sedang
Tambahkan 40 – 50 % pada aktivitas berat
Contoh Tabel
Klasifikasi Aktivitas Harian :
Aktifitas
Ringan
|
Aktifitas
Sedang
|
Aktifitas
Berat
|
Menyetir
(10%)
|
Bekerja
Rumah Tangga (20%)
|
Aerobik
(40%)
|
Mengajar
(20%)
|
Bersepeda
(30%)
|
|
Berjalan
(20%)
|
Bowling
(20%)
|
Panjat
tebing (50%)
|
Kerja
kantoran (10%)
|
Berjalan
cepat (30%)
|
Dansa
(40%)
|
Membaca
(10%)
|
Memancing
(20%)
|
Jogging
(40%)
|
Langkah 4 :
Mengurangi perhitungan kalori
basal pada kondisi kelebihan BB dan disesuaikan dengan usia, stres dan infeksi.
Klasifikasi penyesuaian perhitungan kalori berdasarkan usia, stres, infeksi dan
berat badan :
Kondisi Fisik
Koreksi
40 - 59 thn
|
-5%
|
60 - 69 thn
|
-10%
|
>
70 thn
|
-10%
|
BB
Lebih
|
-20%
|
BB
Kurang
|
20%
|
Stres
dan Infeksi
|
30%
|
Bentuk pemberian
kalori yaitu :
a.
Karbohidrat
:
merupakan
sumber energi yang penting. Setiapgram karbohidrat menghasilkan kurang lebih 4
kalori. Asupankarbohidrat di dalam diit sebaiknya berkisar 50%-60% dari kebutuhan
kalori, didapatkan dari nasi, sereal (karbohidratkompleks) atau gandum, gula
pasir (karbohidrat simpleks,syaratnya kurang dari 10 persen dari kebutuhan
kalori total).
b.
Lemak:
pemberian
lemak dapat mencapai 20% -40% dari total kebutuhan. Satu gram lemak
menghasilkan 9 kalori. Lemak memiliki fungsi antara lain sebagai sumber energi,
membantu absorbsi vitamin yang larut dalam lemak, menyediakan asam lemak
esensial, membantu dan melindungi organ-organ internal, membantu regulasi suhu
tubuh dan melumasi jaringan jaringan tubuh.
c.
Protein
(Asam Amino):
kebutuhan
protein adalah 0,8gr/kgbb/hari atau kurang lebih 10% dari total kebutuhan kalori.
Namun selama sakit kritis kebutuhan protein meningkat menjadi 1,2-1,5
gr/kgbb/hari atau 12-20 % kebutuhan kalori total yang didapatkan dari protein
hewani dan nabati.
PEMERIKSAAN
INDEKS MASSA TUBUH
Indeks massa
tubuh dapat ditentukan dengan cara mengukur berat dan tinggi badan pasien
terlebih dahulu. Setelah berat dan tinggi badan diketahui, indeks massa tubuh
dapat ditentukan, yaitu berat badan (dalam satuan kilogram) dibagi dengan
kuadrat tinggibadan (dalam satuan meter).
IMT Asia kg/(m)2
Underweight
|
< 18.5
|
Normoweight
|
18.5-22.9
|
Overweight
|
> 23
|
Pre-obese
|
23.0-24.9
|
Obese I
|
25.0-29.9
|
Obese II
|
> 30.0
|
PEMERIKSAAN
LINGKAR PINGGANG
Lingkar pinggang
adalah indikator tidak langsung jaringan lemakintra abdominal yang disebut
lemak viscera. Lingkar pinggangyang panjang berhubungan dengan resiko penyakit
diabetes tipe2, kadar kolesterol yang tinggi, hipertensi dan penyakit
kardiovaskular.
Cara
pemeriksaannya adalah :
Ø
Pasien
dalam posisi berdiri
Ø
Sebelum
melakukan pengukuran, abdomen harus dalam keadaan bebas/ relaksasi
Ø
Diukur
lingkar perut dari pertengahan antara arcus costa kanan dengan crista iliaca
kanan secara horizontal pada akhir ekspirasi normal. Pengukuran dilakukan
dengan menggunakan meteran kain.
Kriteria lingkar pinggang
South
Asians
Male > 90 cm
Female > 80 cm
Langganan:
Postingan (Atom)