Berikut ini adalah cara pemeriksaan untuk menghitunng kalori basal :
Langkah 1 :
Menghitung Berat Badan Ideal
(BBI) berdasarkan rumus Brocca
yang dimodifikasi :
BBI = 90% (tinggi badan dalam cm – 100) x 1 kg
Untuk Pria dengan tinggi < 160
cm dan wanita < 150 cm,
menggunakan rumus :
BBI = (tinggi badan dalam cm – 100) x 1 kg
Langkah 2 :
Hitung kebutuhan kalori basal
berdasarkan jenis kelamin :
Pria : BBI x 30 kkal
Wanita : BBI x 25 kkal
Langkah 3 :
Tambahkan faktor aktivitas &
stress pada kebutuhan kalori basal :
Tambahkan 10 – 20 % pada aktivitas ringan
Tambahkan 20 – 30 % pada aktivitas sedang
Tambahkan 40 – 50 % pada aktivitas berat
Contoh Tabel
Klasifikasi Aktivitas Harian :
Aktifitas
Ringan
|
Aktifitas
Sedang
|
Aktifitas
Berat
|
Menyetir
(10%)
|
Bekerja
Rumah Tangga (20%)
|
Aerobik
(40%)
|
Mengajar
(20%)
|
Bersepeda
(30%)
|
|
Berjalan
(20%)
|
Bowling
(20%)
|
Panjat
tebing (50%)
|
Kerja
kantoran (10%)
|
Berjalan
cepat (30%)
|
Dansa
(40%)
|
Membaca
(10%)
|
Memancing
(20%)
|
Jogging
(40%)
|
Langkah 4 :
Mengurangi perhitungan kalori
basal pada kondisi kelebihan BB dan disesuaikan dengan usia, stres dan infeksi.
Klasifikasi penyesuaian perhitungan kalori berdasarkan usia, stres, infeksi dan
berat badan :
Kondisi Fisik
Koreksi
40 - 59 thn
|
-5%
|
60 - 69 thn
|
-10%
|
>
70 thn
|
-10%
|
BB
Lebih
|
-20%
|
BB
Kurang
|
20%
|
Stres
dan Infeksi
|
30%
|
Bentuk pemberian
kalori yaitu :
a.
Karbohidrat
:
merupakan
sumber energi yang penting. Setiapgram karbohidrat menghasilkan kurang lebih 4
kalori. Asupankarbohidrat di dalam diit sebaiknya berkisar 50%-60% dari kebutuhan
kalori, didapatkan dari nasi, sereal (karbohidratkompleks) atau gandum, gula
pasir (karbohidrat simpleks,syaratnya kurang dari 10 persen dari kebutuhan
kalori total).
b.
Lemak:
pemberian
lemak dapat mencapai 20% -40% dari total kebutuhan. Satu gram lemak
menghasilkan 9 kalori. Lemak memiliki fungsi antara lain sebagai sumber energi,
membantu absorbsi vitamin yang larut dalam lemak, menyediakan asam lemak
esensial, membantu dan melindungi organ-organ internal, membantu regulasi suhu
tubuh dan melumasi jaringan jaringan tubuh.
c.
Protein
(Asam Amino):
kebutuhan
protein adalah 0,8gr/kgbb/hari atau kurang lebih 10% dari total kebutuhan kalori.
Namun selama sakit kritis kebutuhan protein meningkat menjadi 1,2-1,5
gr/kgbb/hari atau 12-20 % kebutuhan kalori total yang didapatkan dari protein
hewani dan nabati.
PEMERIKSAAN
INDEKS MASSA TUBUH
Indeks massa
tubuh dapat ditentukan dengan cara mengukur berat dan tinggi badan pasien
terlebih dahulu. Setelah berat dan tinggi badan diketahui, indeks massa tubuh
dapat ditentukan, yaitu berat badan (dalam satuan kilogram) dibagi dengan
kuadrat tinggibadan (dalam satuan meter).
IMT Asia kg/(m)2
Underweight
|
< 18.5
|
Normoweight
|
18.5-22.9
|
Overweight
|
> 23
|
Pre-obese
|
23.0-24.9
|
Obese I
|
25.0-29.9
|
Obese II
|
> 30.0
|
PEMERIKSAAN
LINGKAR PINGGANG
Lingkar pinggang
adalah indikator tidak langsung jaringan lemakintra abdominal yang disebut
lemak viscera. Lingkar pinggangyang panjang berhubungan dengan resiko penyakit
diabetes tipe2, kadar kolesterol yang tinggi, hipertensi dan penyakit
kardiovaskular.
Cara
pemeriksaannya adalah :
Ø
Pasien
dalam posisi berdiri
Ø
Sebelum
melakukan pengukuran, abdomen harus dalam keadaan bebas/ relaksasi
Ø
Diukur
lingkar perut dari pertengahan antara arcus costa kanan dengan crista iliaca
kanan secara horizontal pada akhir ekspirasi normal. Pengukuran dilakukan
dengan menggunakan meteran kain.
Kriteria lingkar pinggang
South
Asians
Male > 90 cm
Female > 80 cm
0 komentar:
Posting Komentar