Selamat Datang di Blognya Mahasiswa Kedokteran

Perkenalkan saya Mahasiswa Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara . Saya mulai berada di fakultas ini sejak tahun 2015. Semoga apa yang telah saya bagikan mellaui blog ini dapat bermanfaat bagi kita bersama.

S a k i t

persepsi seseorang bila merasa kesehatannya terganggu. Penyakit adalah proses fisik dan patofisiologis yang sedang berlangsung dan dapat menyebabkan keadaan tubuh atau pikiran menjadi abnormal.

Life Long Learning

Belajar sepanjang hayat adalah suatu konsep, suatu idea, gagasan pokok dalam konsep ini ialah bahwa belajar itu tidak hanya berlangsung di lembaga-lembaga pendidikan formal seseorang masih dapat memperoleh pengetahuan kalau ia mau, setelah ia selesai mengikuti pendidikan di suatu lembaga pendidikan formal.

K E D O K T E R A N

suatu ilmu dan seni yang mempelajari tentang penyakit dan cara-cara penyembuhannya , cabang ilmu kesehatan yang mempelajari tentang cara mempertahankan kesehatan manusia dan mengembalikan manusia pada keadaan sehat dengan memberikan pengobatan pada penyakit dan cedera , ini meliputi pengetahuan tentang sistem tubuh manusia dan penyakit serta pengobatannya, dan penerapan dari pengetahuan tersebut.

S e h a t

Keadaan keseimbangan yang sempurna baik fisik , mental dan sosial , tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.

Sabtu, 30 April 2016

Parkinson Disease (PD) atau Penyakit Parkinson

Parkinson Disease adalah penyakit yang ditemukan oleh Dr. James Parkinson pada tahun 1817. Penyakit ini dikenal dengan gejala tremor saat melakukan istrahat di salah satu sisi badan. Selain itu , ditandai juga dengan terasa kesulitannya seseorang dalam memulai suatu gerakan serta terjadinya kekakuan pada otot.
Penyakit Parkinson merupakan salah satu dari gangguan neurologis yang paling umum dijumpai ,gangguan ini biasanya terjadi pada orang tua atau lansia (± 60 tahun) yang nantinya dapat menyebabkan kecacatan progresif yang sesungguhnya dapat diperlambat tetapi tetap saja tidak dapat dihentikan dengan pengobatan. Ada dua buah temuan neuropathologic utama dalam penyakit ini , yaitu hilangnya neuron dopaminergic yang memiliki pigmen dari substantia nigra pars compacta serta dengan adanya badan Lewyserta Lewyneurites.
Badan Lewy ialah inklusi  eosinofilik intracytoplasmic yang sering dikenal dengan lingkaran cahaya yang dapat dengan mudah dilihat dalam neuron yang berpigmen . Mereka berisikan terpolimerisasi alpha-synuclein. Oleh karena itu , penyakit ini merupakan synucleinopathy.
Adapun gejala yang dapat kita perhatikan terhadap penyakit Parkinson ini diantaranya adanya getaran , penurunan secara perlahan terhadap ketangkasan , penurunan pengayunan ada lengan di salah satu sisi yang pertama kali terlibat , suara mengecil/lembut , pengekspresian wajah, mengalami gangguan pada tidur , gerakan mata menjadi cepat , hilangnya atonia normal selama tidur , tingkat rasa penciuma menurun , terjadinya gejala disfungsi otonom yang isalnya menjadi sembelit , kelainan saat berkeringat , difungsi seksual serta dermatitis seboroik , cepat merasa lelah , mengalami depresi atau hedonia ,serta mulai adany keterlambatan dalam berpikir.
Tanda-tanda motorik yang dapat dilihat , misalnya tremor istirahat di ekstremitas atas . Seiring waktu , pasien penyakit Parkinson ini akan mengalami progresif bradikinesia , kekauan serta sulit dalam berpikir da mengartikan sesuatu . Postur aksial akan menjadi semakin tertekuk dan langkah kaki mejadi pendek serta akan terjadi penurunan keseimbangan (instabilitas postural) serta adaya gejala non motor.
Salah satu penyebab terjadinya penyakit ini adalah genetik ,hal ini menjadi penyebab utama terserangnya penyakit ini . Jika salah satu dari anggota keluarga ada memiliki riayat penyakit ini , kemungkinan besar ada untuk terserang penyakit ini . Selain itu ,usia juga mempengaruhi , ketika usia semakin tua fungsi tubuh dalam memproduksi sel dopamin akan semakin sedikit.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk pencegahan penyakit ini , diantaranya adalah menghindari benturan yang keras yang bisa mengakibatka rusaknya neuron yang ada di otak. Latihan fisik seperti berjalan di atas kerikil sambil posisi badan membungkuk utuk menunda hypokinesia , selain itu jauhilah bahan kimia yang beracun seperti pestisida , karbon monoksida dan bahan kimia lainnya yang dapat meyebabkan kematian sel. Membatasi pengasupan vitamin B6 karena vitamin ini meninggalkan efek Shidopa .
Dalam dunia klinis diperlukan adanya penetapan berat ringannya suatu penyakit dalam hal ini digunakan stadium klinis berdasarkan Hoehn and Yahr (1967) yaitu:
ü  Stadium 1: Gejala dan tanda pada satu sisi, terdapat gejala yang ringan, terdapat gejala yang mengganggu tetapi menimbulkan kecacatan, biasanya terdapat tremor pada satu anggota gerak, gejala yang timbul dapat dikenali orang terdekat (teman).
ü  Stadium 2: Terdapat gejala bilateral, terdapat kecacatan minimal, sikap/cara berjalan terganggu.
ü  Stadium 3: Gerak tubuh nyata melambat, keseimbangan mulai terganggu saat berjalan/berdiri, disfungsi umum sedang.
ü  Stadium 4: Terdapat gejala yang berat, masih dapat berjalan hanya untuk jarak tertentu, rigiditas dan bradikinesia, tidak mampu berdiri sendiri, tremor dapat berkurang dibandingkan stadium sebelumnya.
ü  Stadium 5: Stadium kakhetik (cachactic stage), kecacatan total, tidak mampu berdiri dan berjalan walaupun dibantu.


Sampai saat ini belum dapat dinyatakan bahwasana penyakit ini dapat diobati secara keseluruhan. Adapun pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk mengendalikan gejala serta memperlambat atau menghambat perkembangan penyakit ini. Adapun obat yang digunakan adalh levodopa , madopar untuk menaikkan kadar dopamine di otak. Selain itu ,ad sifrol , Jumex , dan juga artane yang bekerja untuk mengatasi kerusakan dopamine dan membantu koordinasi kerja otot.

Kamis, 28 April 2016

Test DNA dengan Buccal Swab



            DNA (Dexyribose Nucleic Acid) atau juga sering disebut asam nukleotida ialah molekul hereditas yang berperan sebagai penyusun gen yang menurunkan sifat. Dengan kata lain sebagai penerus informasi biologis induk kepada keturunannya. DNA berangkai menjadi sebuah untain yang dikenal dengan komosom , dengan jumlah 46 , 22 pasang kromosom somatik dan 1 pasang kromosom sex. Banyak hal yang membuat seseorang memutuskan untuk melakukan pegecekan DNA , diantaranya permasalahan pribadi ataupun hukum seperti adopsi , masalah forensik , warisan , dan sebagainya.
Untuk melakukan pengecekan terhadap DNA diperlukan ekstraksi DNA di mana yang dimaksud adalah sampel dari DNA tersebut. Dalam pelaksanaan tes DNA juga ada ang dikenal dengan tes paternitas dan tes maternitas. Tes paternitas untuk menentukan ayah biologis serang anak , sedangkan tes maternitas untuk menentukan apakah seorang wanita itu adalah sang ibu dari seorang anak. Sampel untuk pengamatan ini bisa di dapatkan melalui darah , kulit , sperma , sisa jaringan epitel dari ludah atau juga dinding mulut , kulit rambut dan beberapa bagian lainnya. Banyak orang melakukan tes DNA dengan pengambilan sampel menggunakan darah , tapi belakangan ini orang juga menggunakan teknik buccal swabBuccal swab adalah swab pipi yang bisa di dapatkan dengan sederhana dan tanpa rasa sakit yang akan dirasakan . Hal ini dilakukan dengan cara penyeka bukkal yang akan digosokkan lembut di pipi bagian dalam mulut yang terambil nantinya adalah mukosa lapisan pipi. Mukosa pipi merupakan lapisan dengan bentuk squamosa yang merupakan pelindung dari sistem imun agar mikroba tidak masuk ke dalam tubuh.  Teknik ini memiliki keakuratan yang sama jika dengan penggunaan sampel darah untuk pengecekan DNA.