Selamat Datang di Blognya Mahasiswa Kedokteran

Perkenalkan saya Mahasiswa Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara . Saya mulai berada di fakultas ini sejak tahun 2015. Semoga apa yang telah saya bagikan mellaui blog ini dapat bermanfaat bagi kita bersama.

S a k i t

persepsi seseorang bila merasa kesehatannya terganggu. Penyakit adalah proses fisik dan patofisiologis yang sedang berlangsung dan dapat menyebabkan keadaan tubuh atau pikiran menjadi abnormal.

Life Long Learning

Belajar sepanjang hayat adalah suatu konsep, suatu idea, gagasan pokok dalam konsep ini ialah bahwa belajar itu tidak hanya berlangsung di lembaga-lembaga pendidikan formal seseorang masih dapat memperoleh pengetahuan kalau ia mau, setelah ia selesai mengikuti pendidikan di suatu lembaga pendidikan formal.

K E D O K T E R A N

suatu ilmu dan seni yang mempelajari tentang penyakit dan cara-cara penyembuhannya , cabang ilmu kesehatan yang mempelajari tentang cara mempertahankan kesehatan manusia dan mengembalikan manusia pada keadaan sehat dengan memberikan pengobatan pada penyakit dan cedera , ini meliputi pengetahuan tentang sistem tubuh manusia dan penyakit serta pengobatannya, dan penerapan dari pengetahuan tersebut.

S e h a t

Keadaan keseimbangan yang sempurna baik fisik , mental dan sosial , tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.

Jumat, 12 Agustus 2016

Pemulihan Luka



Pemulihan pada Luka
Dasar proses pemulihan jaringan sama pada semua jenis luka, yaitu terjadi organisasi yang menghasilkan jaringan ikat, proses ini dapat mengalami modifikasi yaitu bergantung kepada umlah nekrosis, infeksi dan keadaan kesehatan pada umumnya, misalnya keadaan gizi.

Pemulihan luka yang bersih
Luka yang bersih , misalnya luka yang disebabkan pisau, akan terisi oleh serum dan darah . Pisau dan sejumlah kecil stafilokok akan merupakan iritans, yang menyebabkan proliferasi fibroblas. Fibroblas ini akan masuk ke dalam serum dan kemudian slaing berhubungan.
Fibroblas-fibroblas ini kemudian mengendapkan kolagen hingga terjadi jaringan ikat yang menghubungi dengan erat tepi-tepi luka. Jaringan ikat ini dinamai jaringan parut (scar-tissue). Bersama dengan proliferasi fibroblas, maka sel-sel endotel kapiler juga akan berproliferasi, terjadi tunas-tunas sel endotel yang kemudan membentuk lumen.
Kolagen makin banyak dan setelah beberapa waktu akan mengadakan kontraksi menyebabkan jarigan parut yang tadnya menonjol, mendai cekung. Begitu pula kapiler-kapiler akan menghilang dan jaringan parut yang tadinya merah karena banyak mengandung kapiler kemudian menjadi pucat.
Kapiler-kapiler pada jaringan parut muda sekali yaitu karena proliferasi sel memerlukan banyak energi dan bahan yang berasal dari darah. Selain kapiler juga terbentuk saluran-saluran limfe . Dari tepi luka tumbuh sel epitel , hingga akan dilapisi oleh epitel.
Epitel ini tidak berkelenjar dan tidak berfolikel rambut, karena kelenjar-kelenjar ini tidak dibentuk lagi. Bila luka mengalami infeksi , maka terjadi serum banyak dan akibatnya ialah jaringan parut lebih tebal.

Pemulihan luka yang luas
Bila luka luas akibat trauma luas atau akibat nekrosis karea infeksi , maka proses pada dasarnya sama dengan yang terjadi pada pemulihan luka yang bersih, hanya mencakup daerah yang lebih luas. Luka akan terisi oleh darah, eksudat radang dan fibrin. Fibroblas dan sel endotel kapiler akan berproliferasi dan membentuk jaringan granulasi yaitu jaringan ikat muda yang kaya kapiler. Jaringan muda ini berwarna merah dan berbutir-butir halus karena itu dinamai aringan granulasi.

Proses ini dimulai pada dasar luka dan menuju ke atas hingga kapiler-kapiler muda tampak memanjang ke atas. Mula-mula jaringan granulasi ini penuh sel radang, lekosit , limfosit , makrofag dan sebagainya dan permukaannya dilapisi pus , tetapi lambat laun sel-sel radang menghilang dan permukaan jaringan granulasi menjadi merah berbutir halus. Sel epitel akan tumbuh dari tepi luka dan melapisi permukaan jaringan granulasi. Jaringan granulasi semakin banyak kolagen yang kemudian akan melisut, kapiler-kapiler akan berkurang hingga jaringan parut menjadi cekung dan pucat. Jaringan granulasi tahan infeksi, akan tetapi bila jaringan granulasi cedera karena trauma, maka pada tempat ini infeksi terjadi dengan mudah. Jaringan granulasi banyak kapilernya dan karena itu mudah menyerap larutan-larutan yang diletakkan di atasnya. Zat-zat beracun yang diletakkan diatas jaringan granulasi dapat diserap dan dapat menyebabkan kematian.

Rabu, 10 Agustus 2016

Sistem Pencernaan : Kandung Empedu dan Pankreas



Kandung Empedu
Adalah organ kecil berongga yang melekat pada permukaan bawah hatu. Empedu diproduksi oleh hepatosit dan kemudian mengalir ke dan disimpan di dalam kandung empedu. Empedu keluar dari kandung empedu melalui duktus sistikus dan masuk ke duodenum melalui duktus biliaris komunis menembus papila duodeni mayor , suatu tonjolan mirip-jari di dinding duodenum ke dalam lumen.
Kandung empedu bukan merupakan kelenjar karena fungsi utamanya dalah menmapung dan memekatkan empedu dengan menyerap kanndungan airnya. Empedu dicurahkan ke dalam saluran pencernaan akibat rangsangan hormon setelah makan. Bila kandung empedu kosong, mukosanya membentuk banyak lipatan yang dalam.

Pankreas Eksokrin
Pankreas adlah organ lunak mamnjang yang terletak di belakang lambung. Caput pancreatis terletak di lengkung duodenum dan cauda pancreatis meluas dari rongga abdomen ke limpa . Sebagian besar pankreas adalah kelenjar eksokrin. Unit sekretorik eksokrin atau asinus mengandung sel asinat (cellula acinosa) bentuk-piramid, yang aspeknya berisi granula sekretorik. Granula ini  mengandung prekursor beberapa enzim pencernaan pankreas yang disekresikan ke dalam duktus ekkretoriusdalam benguk tidak aktif.
Asinus sekretorik dibagi menjadi banyak lobulus dan dibatasi oleh jaringan ikat longgar. Duktus ekskretorius di pankreas eksokrin berawal dari bagian tengah masing-masing asinus berupa sel sentroa-sinar yang terpulas pucat, yang berlanjut menjadi duktus interkalaris yang pendek. Duktus interkalaris bergabung membentuk duktus intralobularis di dalam jaringan ikat, yang selanjutnya bergabung membentuk duktus interlobularis yang lebih besar yang bermuara ke dalam duktus pankreatikus utama. Duktus ekskretorius pankreas tidak memiliki duktus striatus.

Pankreas Endokrin
Unit endokrin pankreas tersebar di antara asinus eksokrin berupa unit terpisah yang terpulas-pucat dengan banyak pembuluh darah yaitu insula pancreatica (pulau Langerhans). Setiap insula dikelilingi oleh serat jaringan ikat retikularis halus. Dengan metode imunositokimia khusus, empat jenissel dapat diidentifikasi di setiap insula pancreatica : sel alfa (endocrinocytus A), beta (endocrinocytus), delta (endocrinocytus D), dan sel polipeptida pankreas (endocrinocytus PP).

Sel alfa membentuk sekitar 20% insula dan terutama terdapat di pinggir insula. Sel beta adalah jenis yang paling banyak , mencakup 70% sel insula, dan terutama terdapat di bagian tengah insula. Jenis sel lainnya hanya sedikit dan tersebar di berbagai tempat di seluruh insula.

Selasa, 09 Agustus 2016

Infark


Infark
Ialah nekrosis iskhemik setempat akibat insufiensi sirkulasi darah . Biasanya akibat sumabatan aliran arterial, kadang-kadang uga dapat terjadi akibat obstruksi vena. Sumbatan dapat terjadi secara perlahan-lahan atau cepat, dan menetap. Sumbatan dapat disebabkan oleh berbagai sebab , tetapi yang paling sering ialah embolus dan trombus.
Infark dapat juga terjadi akibat insufiensi aliran darah yang tidak berhubungan dengan penyumbatan pembuluh , misalnya arteriosklerosis pada pembuluh koroner tanpa terdapatnya obstruksi dapat menimbulkan infark myocard. Dalam hal ini insufiensi koroner teradi karena kebutuhan oksigen meninggi , berhubung dengan kerja yang berat atau karena emosi-emosi.

Macam-macam infark
Menurut bentuknya infark dibagi atas infark pucat (anemik)  dan infark merah (hemoragik). Pembedaan ini terutama ditujukan pada infark yang sudah matang (dully developed) , karena semua infark yang baru saja terbentuk tampak merah akibat hiperemi , dan disertai hemoragi.

Infark pucat pada umumnya terjadi akibat penyumbatan arteri dan terjadi pada alat-alat tubuh yang padat seperti ginjal dan jantung. Infark hemoragik biasanya terjadi pada alat-alat tubuh yang terdiri atas jaringan yang renggang yaitu paru-paru dan usus. Pada paru-paru biasanya terjadi akibat penyumbatan arteria pulmonalis, sedangkan pada usus dapat terjadi akibat sumbatan arteri dan vena. Sebab lain pada paru-paru karena terdapatnya perbekalan kembar (double supply) , maka itu pada paru-paru yang normal jarang terjadi infark.

Sistem Pencernaan : Hati



Hati terletak di lokasi yang sangat strategis . Semua nutrien dan cairan yang diserap di usus masuk ke hati melalui vena porta hepatis, kecuali produk lemak kompleks ,yang diangkut oleh pembuluh limfe . Produk yang diabsorpsi mula-mula mengalir melalui kapiler-kapiler hati yaitu sinusoid . Daerah vena porta yang kaya nutrien mula-mula dibawa ke hati sebelum masuk ke sirkulasi umum. Karena darah vena dari organ pencernaan di vena porta hepatis miskin oksigen , arteri hepatika dari aorta mendarahi sel-sel hati dengan darah yang mengandung oksigen , sehingga hati mendapat darah dari dua sumber.
Hati terdiri atas unit-unit heksagonal yaitu lobulus hepaticus (hati). Di bagian tengah setiap lobulus terdapat sebuah ven sentralis , yang dikelilingi secara radial oleh lempeng sel hati (lamina hepatocytica), yaitu hepatosit , dan sinusoid ke arah perifer. Di sini , jaringan ikat membentuk kanalis porta atau daerah porta (spatium portale) , tempat terjadinya cabang-cabang arteri hepatika, vena porta hepatis, duktus biliaris, dan pembuluh limfe. Pada manusia, dapat ditemukan tiga sampai enam darah porta setiap lobulus. Darah arteri dan darah vena dari daerah porta perifer mula-mula bercampur di sinusoid hati saat mengalir ke arah vena sentralis. Dari sini, darah masuk ke sirkulasi umum melalui vena haptika yang keluar dari hati dan masuk ke vena kava inferior.
Sinusoid hati adalah saluran darah yang melebar dn berliku-liku , dilapisi oleh lapisan tidak utuh sel endotel berfenestra (endotheliocytus fenestratum) yang juga menunjukkan lamina basalis yang berpori dan tidak utuh. Sinusoid hati dipisahkan dari hepatosit di bawahnya oleh spatium perisnusoideum (Disse) subendotelial. Akibatnya, zat makanan yang mengalir di dalam sinusoid memiliki akses langsung melalui dinding endotel yang tidak utuh dnegan hepatosit. Struktur dan jalur sinusoid yang berliku di hati memungkinkan pertukaran zat yang efisien antara hepatosit dan darah. Selain sel endotel, sinusoid hati uga mengandung makrofag, yang disebut sel Kupffer (macrophagocytus stellatus) , terletak di sisi luminal sel endotel.

Hepatosit mengeluarkan empedu ke dalam saluran yang halus disebut kanlikulus biliaris yang terletak di antara hepatosit. Kanalikulus menyatu di tepi lobulus hati di daerah porta sebagai duktus biliaris kemudian mengalir ke dalam duktus hepatikus yang lebih besar yang membawa empedu keluar dari hati. Di dalam lobulus hati, empedu mengalir di dalam kanalikulus biliaris ke duktus biliaris di daerah porta, sementara darah dalam sinusoid mengalir ke vena sentralis. Akibatnya empedu dan darah tidak bercampur.

Minggu, 07 Agustus 2016

Tetanus



Tetanus atau Lockjaw merupakan penyakit akut yang menyerang susunan saraf pusat yang disebabkan oleh racun tetanospasmin yang dihasilkan oleh Clostridium Tetani. Penyakit ini timbul jika kuman tetanus masuk ke dalam tubuh melalui luka, gigitan serangga, infeksi gigi, infeksi telinga, bekas suntikan dan pemotongan tali pusat. Dalam tubuh kuman ini akan berkembang biak dan menghasilkan eksotoksin antara lain tetanospasmin yang secara umum menyebabkan kekakuan, spasme dari otot bergaris.

Tetanospasmin adalah toksin yang menyebabkan spasme,bekerja pada beberapa level dari susunan syaraf pusat, dengan cara : 

a.Tobin menghalangi neuromuscular transmission dengan cara menghambat pelepasan acethyl-choline dari terminal nerve di otot. 
b.Kharekteristik spasme dari tetanus ( seperti strichmine ) terjadi karena toksin mengganggu fungsi dari refleks synaptik di spinal cord. 
c.Kejang pada tetanus, mungkin disebabkan pengikatan dari toksin oleh cerebral ganglioside. 
d.Beberapa penderita mengalami gangguan dari Autonomik Nervous System (ANS ) dengan gejala : berkeringat, hipertensi yang fluktuasi, periodisiti takikhardia, aritmia jantung, peninggian cathecholamine dalam urine.  Kerja dari tetanospamin analog dengan strychninee, dimana ia mengintervensi fungsi dari arcus refleks yaitu dengan cara menekan neuron spinal dan menginhibisi terhadap batang otak. 

Timbulnya kegagalan mekanisme inhibisi yang normal, yang menyebabkan meningkatnya aktifitas dari neuron Yang mensarafi otot masetter sehingga terjadi trismus. Oleh karena otot masetter adalah otot yang paling sensitif terhadap toksin tetanus tersebut. Stimuli terhadap afferen tidak hanya menimbulkan kontraksi yang kuat, tetapi juga dihilangkannya kontraksi agonis dan antagonis sehingga timbul spasme otot yang khas . 

Ada dua hipotesis tentang cara bekerjanya toksin, yaitu: 
1. Toksin diabsorbsi pada ujung syaraf motorik dari melalui sumbu silindrik dibawa kekornu anterior susunan syaraf pusat 
2. Toksin diabsorbsi oleh susunan limfatik, masuk kedalam sirkulasi darah arteri kemudian masuk kedalam susunan syaraf pusat. 

tetanus lokal (lokalited Tetanus) 
Pada lokal tetanus dijumpai adanya kontraksi otot yang persisten, pada daerah tempat dimana luka terjadi (agonis, antagonis, dan fixator). Hal inilah merupakan tanda dari tetanus lokal. Kontraksi otot tersebut biasanya ringan, bisa bertahan dalam beberapa bulan tanpa progressif dan biasanya menghilang secara bertahap. Lokal tetanus ini bisa berlanjut menjadi generalized tetanus, tetapi dalam bentuk yang ringan dan jarang menimbulkan kematian. Bisajuga lokal tetanus ini dijumpai sebagai prodromal dari klasik tetanus atau dijumpai secara terpisah. Hal ini terutama dijumpai sesudah pemberian profilaksis antitoksin. 

cephalic tetanus 
Cephalic tetanus adalah bentuk yang jarang dari tetanus. Masa inkubasi berkisar 1 –2 hari, yang berasal dari otitis media kronik (seperti dilaporkan di India ), luka pada daerah muka dan kepala, termasuk adanya benda asing dalam rongga hidung. 
 
generalized Tetanus 
Bentuk ini yang paling banyak dikenal. Sering menyebabkan komplikasi yang tidak dikenal beberapa tetanus lokal oleh karena gejala timbul secara diam-diam. Trismus merupakan gejala utama yang sering dijumpai ( 50 %), yang disebabkan oleh kekakuan otot-otot masseter, bersamaan dengan kekakuan otot leher yang menyebabkan terjadinya kaku kuduk dan kesulitan menelan. Gejala lain berupa Risus Sardonicus (Sardonic grin) yakni spasme otot-otot muka, opistotonus ( kekakuan otot punggung), kejang dinding perut. Spasme dari laring dan otot-otot pernafasan bisa menimbulkan sumbatan saluran nafas, sianose asfiksia. Bisa terjadi 
disuria dan retensi urine,kompressi fraktur dan pendarahan didalam otot. Kenaikan temperatur biasanya hanya sedikit, tetapi begitupun bisa mencapai 40 C. Bila dijumpai hipertermi ataupun hipotermi, tekanan darah tidak stabil dan dijumpai takhikardia, penderita biasanya meninggal. Diagnosa ditegakkan hanya berdasarkan gejala klinis. 
 
neotal tetanus 
Biasanya disebabkan infeksi C. tetani, yang masuk melalui tali pusat sewaktu proses pertolongan persalinan. Spora yang masuk disebabkan oleh proses pertolongan persalinan yang tidak steril, baik oleh penggunaan alat yang telah terkontaminasi spora C.tetani, maupun penggunaan obat-obatan Wltuk tali pusat yang telah terkontaminasi. Kebiasaan menggunakan alat pertolongan persalinan dan obat tradisional yang tidak steril,merupakan faktor yang utama dalam terjadinya neonatal tetanus. 

Sabtu, 06 Agustus 2016

Demam



Demam adalah peninggian suhu tubuh dari variasi suhu normal sehari-hari yang berhubungan dengan peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus . Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5-37,2°C. Derajat suhu yang dapat dikatakan demam adalah rectal temperature ≥38,0°C atau oral temperature ≥37,5°C atau axillary temperature ≥37,2°C.

Jenis demam 

Demam septik 
Pada demam ini, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari. 
Demam hektik
 Pada demam ini, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat yang normal pada pagi hari .
Demam remiten
Pada demam ini, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu normal .
Demam intermiten 
Pada demam ini, suhu badan turun ke tingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. 
Demam Kontinyu 
Pada demam ini, terdapat variasi suhu sepanjang hari yang tidak berbeda lebih dari satu derajat. 
Demam Siklik
Pada demam ini, kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk 
beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula. 


Jumat, 05 Agustus 2016

Influenza



Influenza (flu) adalah penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus influenza yang dapat menyebabkan penyakit ringan sampai penyakit berat . Setiap orang sudah mengenal dan sudah pernah menderita penyakit ini. Bila terserang penyakit ini pekerjaan sehari-hari akan terhalang, karena gejala penyakit ini ialah rasa tidak enak badan, demam, rasa pegal linu, lemas, lesu, bersin-bersin dan terasa nyeri di otot-otot dan sendi.

Dikenal tiga jenis influenza musiman (seasonal) yakni A, B dan Tipe C. 
Di antara banyak subtipe virus influenza A, saat ini subtipe influenza A (H1N1) dan A (H3N2) adalah yang banyak beredar di antara manusia. Virus influenza bersirkulasi di setiap bagian dunia. Kasus flu akibat virus tipe C terjadi lebih jarang dari A dan B. Itulah sebabnya hanya virus influenza A dan B termasuk dalam vaksin influenza musiman. Influenza musiman menyebar dengan mudah Saat seseorang yang terinfeksi batuk, tetesan yang terinfeksi masuk ke udara dan orang lain bisa tertular. Mekanisme ini dikenal sebagai air borne transmission. 

Virus juga dapat menyebar oleh tangan yang terinfeksi virus. Untuk mencegah penularan, orang harus menutup mulut dan hidung mereka dengan tisu ketika batuk, dan mencuci tangan mereka secara teratur (WHO, 2009).

 Virus influenza A inang alamiahnya adalah unggas akuatik. Virus ini dapat ditularkan pada spesies lain dan dapat menimbulkan wabah yang berdampak besar pada peternakan unggas domestik atau menimbulkan suatu wabah influenza manusia. Virus A merupakan patogen manusia yang paling virulen di antara ketiga tipe infleuenza dan menimbulkan penyakit paling berat, yang paling terkenal di Indonesia adalah flu babi (H1N1) dan flu burung (H5N1) (Spickler, 2009). 

Virus influenza B hampir secara ekslusif hanya menyerang manusia dan lebih jarang dibandingkan virus influenza A. karena tidak mengalami keragaman antigenik, beberapa tingkat kekebalan diperoleh pada usia muda, tapi sistem kekebalan ini tidak permanen karena adanya kemungkinan mutasi virus. 

Virus influenza C menginfeksi manusia, anjing dan babi, kadangkala menyebabkan penyakit yang berat dan epidemi lokal. Namun, influenza C jarang terjadi disbanding jenis lain dan biasanya hanya menimbulkan penyakit ringan pada anak -anak,

Selasa, 02 Agustus 2016

Migren


Menurut International Headache Society, 2004, migren adalah nyeri kepala dengan serangan nyeri yang berlangsung 4-72 jam. Nyeri biasanya unilateral, sifatnya berdenyut, intensitas nyerinya sedang sampai berat dan diperberat oleh aktivitas, dan dapat disertai mual, muntah, fotofobia dan fonofobia. 

Konsep klasik mengatakan migren adalah gangguan fungsional otak dengan manifestasi nyeri kepala unilateral yang sifatnya mendenyut atau mendentum yang terjadi mendadak disertai mual atau muntah.Konsep tersebut telah diperluas oleh The Research Group On Migraine and Headache of The World Federation Of Neurology. 

Migren merupakan gangguan bersifat familial dengan karakteristik serangan nyeri kepala yang berulang-ulang yang intensitas, frekuensi dan lamanya bervariasi.Nyeri kepala umumnya unilateral, disertai anoreksia, mual, dan muntah.Dalam beberapa kasus migren ini didahului oleh gangguan neurologik dan gangguan perasaan hati.

Secara keseluruhan, manifestasi klinis penderita migren bervariasi pada setiap individu.Terdapat 4 fase umum yang terjadi pada penderita migren, tetapi semuanya tidak harus dialami oleh setiap individu.Fase-fase tersebut antara lain :

1. Fase Prodromal. 
Fase ini dialami 40-60% penderita migren. Gejalanya berupa perubahan mood, irritable, depresi, atau euphoria, perasaan lemah, letih, lesu, tidur berlebihan, menginginkan jenis makanan tertentu (seperti cokelat) dan gejala lainnya. Gejala ini muncul beberapa jam atau hari sebelum fase nyeri kepala. Fase ini memberi petanda kepada penderita atau keluarga bahwa akan terjadi serangan migren. 

2. Fase Aura.
Aura adalah gejala neurologis fokal kompleks yang mendahului atau menyertai serangan migren. Fase ini muncul bertahap selama 5-20 menit. Aura ini dapat berupa sensasi visual, sensorik, motorik, atau kombinasi dari aura-aura tersebut. Aura visual muncul pada 64% pasien dan merupakan gejala neurologis yang paling umum terjadi. Yang khas untuk migren adalah scintillating scotoma (tampak bintik-bintik kecil yang banyak) , gangguan visual homonym, gangguan salah satu sisi lapang pandang, persepsi adanya cahaya berbagai warna yang bergerak pelan (fenomena positif). Kelainan visual lainnya adalah adanya scotoma (fenomena negatif) yang timbul pada salah satu mata atau kedua mata. Kedua fenomena ini dapat muncul bersamaan dan berbentuk zig-zag. Aura pada migren biasanya hilang dalam beberapa menit dan kemudian diikuti dengan periode laten sebelum timbul nyeri kepala, walaupun ada yang melaporkan tanpa periode laten. 

3. Fase nyeri kepala.
 Nyeri kepala migren biasanya berdenyut, unilateral, dan awalnya berlangsung didaerah frontotemporalis dan okular, kemudian setelah 1-2 jam menyebar secara difus kearah posterior.Serangan berlangsung selama 4-72 jam pada orang dewasa, sedangkan pada anak-anak berlangsung selama 1-48 jam. Intensitas nyeri bervariasi, dari sedang sampai berat, dan kadang-kadang sangat mengganggu pasien dalam menjalani aktivitas sehari-hari. 

4. Fase Postdromal.
 Pasien mungkin merasa lelah, irritable, konsentrasi menurun, dan terjadi perubahan mood. Akan tetapi beberapa orang merasa segar” atau euphoria setelah terjadi serangan, sedangkan yang lainnya merasa deperesi dan lemas. 

Minggu, 31 Juli 2016

Bronchitis



Bronchitis adalah suatu peradangan bronchioles, bronchus, dan trachea oleh berbagai sebab. Bronchitis biasanya lebih sering disebabkan oleh virus seperti rhinovirus, Respiratory Syncitial Virus (RSV), virus influenza, virus para influenza, dan Coxsackie virus. Bronchitis adalah suatu peradangan pada bronchus yang disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme baik virus, bakteri, maupun parasit.

ETIOLOGI
1. Bronkitis Akut 
Penyebab bronkitis akut yang paling sering adalah virus seperti rhinovirus,  respiratory sincytial virus (RSV), virus influenza, virus pada influenza,  dan coxsakie virus. 
2. Bronkitis kronis 
Penyebab-penyebab bronkitis kronis misalnya asma atau infeksi kronik  saluran nafas dan sebagainya. Faktor-faktor predisposisi dari bronkitis  adalah alergi, perubahan cuaca, populasi udara dan infeksi saluran nafas  atas kronik .

PATOFISIOLOGI
Bronkitis biasanya didahului oleh suatu infeksi saluran nafas bagian  atas oleh virus dan infeksi bakteri sekunder oleh S. Pneumonia atau  hemophilus influenza. Adanya bahan-bahan pencemar udara juga memperburuk keadaan penyakit begitu juga dengan menghisap rokok. Anak menampilkan batuk-batuk yang sering, kering tidak produktif dan dimulai  berkembang berangsur-angsur mulai hari 3 – 4 setelah terjadinya rinitis.
  
Penderita diganggu oleh suara-suara meniup selama bernafas (ronki) rasa sakit  pada dada dan kadang-kadang terdapat nafas pendek. Batuk-batuk proksimal  dan penyumbatan oleh sekreasi kadang-kadang berkaitan dengan terjadinya  muntah-muntah. Dalam beberapa hari, batuk tersebut akan produktif dan dahak akan dikeluarkan penderita dari jernih dan bernanah. Dalam 5 – 10 hari  lendir lebih encer dan berangsur-angsur menghilang. Temuan-temuan fisik  berbeda-beda sesuai dengan usia penderita serta tingkat penyakit. Pada  mulanya anak tidak demam atau demam dengan suhu rendah serta terdapat  tanda-tanda nasofaringtis. Infeksi konjungtiva dan rinitis. Kemudian auskultasi  akan mengungkapkan adanya suara pernafasan bernada tinggi, menyerupai bunyi-bunyi pernafasan pada penyakit asma. Pada anak-anak dengan  malnutrisi atau keadaan kesehatan yang buruk, maka otitis, sinusitis dan penumonia merupakan temuan yang sering dijumpai.

Kalori Basal , IMT dan Lingkar Pinggang



Berikut ini adalah cara pemeriksaan untuk menghitunng kalori basal  :

Langkah 1 :

Menghitung Berat Badan Ideal (BBI) berdasarkan rumus Brocca
yang dimodifikasi :
BBI     = 90% (tinggi badan dalam cm – 100) x 1 kg

Untuk Pria dengan tinggi < 160 cm dan wanita < 150 cm,
menggunakan rumus :
BBI     = (tinggi badan dalam cm – 100) x 1 kg

Langkah 2 :

Hitung kebutuhan kalori basal berdasarkan jenis kelamin :
Pria      : BBI x 30 kkal
Wanita : BBI x 25 kkal

Langkah 3 :

Tambahkan faktor aktivitas & stress pada kebutuhan kalori basal :
Tambahkan 10 20 % pada aktivitas ringan
Tambahkan 20 30 % pada aktivitas sedang
Tambahkan 40 50 % pada aktivitas berat

Contoh Tabel Klasifikasi Aktivitas Harian :

Aktifitas Ringan
Aktifitas Sedang
Aktifitas Berat
Menyetir (10%)
Bekerja Rumah Tangga (20%)
Aerobik (40%)
Mengajar (20%)
Bersepeda (30%)


Berjalan (20%)
Bowling (20%)
Panjat tebing (50%)

Kerja kantoran (10%)
Berjalan cepat (30%)

Dansa (40%)
Membaca (10%)
Memancing (20%)
Jogging (40%)

Langkah 4 :

Mengurangi perhitungan kalori basal pada kondisi kelebihan BB dan disesuaikan dengan usia, stres dan infeksi. Klasifikasi penyesuaian perhitungan kalori berdasarkan usia, stres, infeksi dan berat badan :

Kondisi Fisik Koreksi

40    - 59 thn
-5%
60    - 69 thn
-10%
> 70 thn
-10%
BB Lebih
-20%
BB Kurang
20%
Stres dan Infeksi
30%

Bentuk pemberian kalori yaitu :
a.       Karbohidrat :
merupakan sumber energi yang penting. Setiapgram karbohidrat menghasilkan kurang lebih 4 kalori. Asupankarbohidrat di dalam diit sebaiknya berkisar 50%-60% dari kebutuhan kalori, didapatkan dari nasi, sereal (karbohidratkompleks) atau gandum, gula pasir (karbohidrat simpleks,syaratnya kurang dari 10 persen dari kebutuhan kalori total).
b.      Lemak:
pemberian lemak dapat mencapai 20% -40% dari total kebutuhan. Satu gram lemak menghasilkan 9 kalori. Lemak memiliki fungsi antara lain sebagai sumber energi, membantu absorbsi vitamin yang larut dalam lemak, menyediakan asam lemak esensial, membantu dan melindungi organ-organ internal, membantu regulasi suhu tubuh dan melumasi jaringan jaringan tubuh.
c.       Protein (Asam Amino):
kebutuhan protein adalah 0,8gr/kgbb/hari atau kurang lebih 10% dari total kebutuhan kalori. Namun selama sakit kritis kebutuhan protein meningkat menjadi 1,2-1,5 gr/kgbb/hari atau 12-20 % kebutuhan kalori total yang didapatkan dari protein hewani dan nabati.



PEMERIKSAAN INDEKS MASSA TUBUH

Indeks massa tubuh dapat ditentukan dengan cara mengukur berat dan tinggi badan pasien terlebih dahulu. Setelah berat dan tinggi badan diketahui, indeks massa tubuh dapat ditentukan, yaitu berat badan (dalam satuan kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggibadan (dalam satuan meter).

IMT Asia kg/(m)2

Underweight
< 18.5
Normoweight
18.5-22.9
Overweight
> 23
Pre-obese
23.0-24.9
Obese I
25.0-29.9
Obese II
> 30.0


PEMERIKSAAN LINGKAR PINGGANG

Lingkar pinggang adalah indikator tidak langsung jaringan lemakintra abdominal yang disebut lemak viscera. Lingkar pinggangyang panjang berhubungan dengan resiko penyakit diabetes tipe2, kadar kolesterol yang tinggi, hipertensi dan penyakit
kardiovaskular.

Cara pemeriksaannya adalah :
Ø Pasien dalam posisi berdiri
Ø Sebelum melakukan pengukuran, abdomen harus dalam keadaan bebas/ relaksasi
Ø Diukur lingkar perut dari pertengahan antara arcus costa kanan dengan crista iliaca kanan secara horizontal pada akhir ekspirasi normal. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan meteran kain.

Kriteria lingkar pinggang
South Asians
Male    > 90 cm
Female > 80 cm


Jumat, 29 Juli 2016

Histologi Lidah


Lidah adalah organ berotot di rongga mulut . Bagian tengah lidah terdiri atas jaringan ikat dan berkas-berkas serat otot rangka. Penyebaran dan orientasi masing-masing serat otot rangka lidah yang acak memungkinkan lidah bergerak bebas selama mengunyah , menelan dan berbicara. 

Papila 
Epitel permukaan dorsal lidah tidak teratur dan kasar karena adanya banyak tonjolan atau proyeksi yang disebut papila. Papila ini teridentasi oleh jaringan ikat di bawahnya yaitu lamina proparia . Semua papila lidah dilapisi oleh epitel berlapis gepeng yang memperlihatkan keratinisasi parsial atau inkomplit. Sebaliknya , epitel permukaan ventral lidah tampak licin.

Ada empat jenis papila di lidah , yaitu ;
1. Papila Filiformis , papila terbanyak dan terkecil di permukaan lidah dengan bentuk kerucut lancip.             Papila ini menutupi seluruh permukaan dorsal lidah.
2. Papila Fungiformis , yang lebih sedikit namun lebih besar  , tinggi , dan lebar daripada papila filiformis.      Papila ini berbentuk seperti jamur dan lebih banyak di bagian anterior lidah . Papila ini terselip di antara          papila filiformis.
3. Papila Sirkumvalata , jauh lebih besar daripada papila fungiformis atau filiformis dan berjumlah 8             sampai 12 buah , terletak di daerah posterior lidah. Papila ini memiliki ciri khas yaitu dikelilingi secara             sempurna oleh sulkus dalam . Banyak duktus ekskretorius dan kelenjar serosa di baahnya , terletak di           dalam jaringan ikat , bermuara ke dalam dasar sulkus.
4. Papila Foliata , berkembang baik pada hewan tertentu , tetapi rudimenter atau kurang berkembang           pada manusia.

Kamis, 28 Juli 2016

Fungsi Utama Kulit



Kulit berkontak langsung dengan lingkungan luar. Akibatnya , kulit melakukan banyak fungsi penting , yang sebagian besar bersifat protektif.

Perlindungan
Epitel berlapis dengan lapisan tanduk melindungi permukaan tubuh terhadap abrasi mekanik dan membentuk sawar fisik terhadap patogen atau mikroorganisme asing. Karena adanya lapisan glikolipid di antara sel-sel stratum granulosum, epidermis juga tidak permeabel terhadap ar. Lapisan ini juga mencegah hilangnya cairan tubuh melalui dehidrasi. Peningkatan sintesis pigmen melanin melindungi kulit dari radiasi ultraviolet.

Regulasi Suhu
Latihan fisik atau lingkungan yang panas meningkatkan proses berkeringat. Mekanisme ini memungkinkan hilangnya sebagian panas tubuh melalui penguapan keringan dari permukaan kulit. Selain berkeringat , termoregulasi uga mengakibatkan dilatasi pembuluh darah untuk memungkinkan aliran darah maksimum ke kulit. Fungsi ini juga meningkatkan pengeluaran panas. Sebaliknya , di daerah dingin , panas tubuh dipertahankan dengan konstriksi pembuluh darah dan penurunan aliran darah ke kulit.

Persepsi Sensorik
Kulit adalah organ sensorik bagi lingkungan luar. Banyak ujung saraf sensorik terbungkus dan bebas di dalam kulit berespons tehadap suhu (panas dan dingin) , sentuhan , nyeri dan tekanan.

Ekskresi
Melalui pembentukan keringat oleh kelenjar keringat , air , larutan garam , urea dan produk sisa bernitrogen dapat diekskresikan melalui permukaan kulit.

Pembentukan Vitamin D
Bila kulit terpapar sinar ultaviolet dari matahari , akan terbentuk vitamin D dan molekul prekursor yang di sintesis di dalam epidermis. Vitamin D diperlukan untuk absorpsi kalsium dari mukosa usus dan metabolisme mineral yang memadai.

Kamis, 21 Juli 2016

Histologi Tulang Rawan


Tulang rawan (cartilago) adalah bentuk khusus jaringan ikat yang juga berasal dari mesenkim. Serupa dengan jaringan ikat, tulang rawan terdiri atas sel dan matriks ekstraselular yang terdiri dari serat jaringn ikat dan substantia fundamentalis. Berbeda dari jaringan ikat , tulang rawan bersifat nonvaskular dan menerima makanan dengan difusi melalui matriks ekstraselular.Tulang rawan terutama terdiri dari sel yang disebut kondrosit dan kondroblas yang menyintesis matriks ekstraselular.

Jenis Tulang Rawan
Tulang Rawan Hialin
Adalah jenis yang paling banyak ditemukan . Pada embrio , tulang rawan hialin berfungsi sebagai model kerangka bagi kebanyakan tulang . Seiring dengan pertumbuhan , model tulng rawan secara bertahap diganti dengan tulang melalui proses yang disebut osifikasi endokondral. Pada orang dewasa , kebanyakan model tulang rawan hialin telah diganti dengan tulang , kecuali tulang rawan permukaan sendi , ujung iga , hidung , laring , trakea , serta di bronki. Di sini , tulang rawan hialin menetap seumur hidup dan tidak mengalami penulangan.
Tulang Rawan Elastik
Serupa dengan tulang rawan hialin , namun memiliki lebih banyak serat elastik bercabang di dalam matriksnya. Tulang raan elastik bersifat sangat lentur dan terdapat di telinga luar , dinding tuba auditorius, epiglotis , dan laring.
Fibrokartilago

Ditandai oleh adanya berkas-berkas serat kolagen kasar yang padat dan tidak teratur dalam jumlah besar. Berbeda dengan tulang rawan hialin dan elastik , fibrokartilago terdiri atas lapisan matriks tulang rawan diselingi lapisan sera kolagen tipe I padat. Serat kolagen ini berorientasi sesuai arah tegangan fungsional . Distribusi fibrokartilago di tubuh terbatas dan ditemukan di diskus intervertebralis , simfisis pubis , dan sendi tertentu.

Selasa, 19 Juli 2016

Osteoporosis



Osteoporosis, yang ditandai dengan berkurangnya kekuatan tulang, menyerang terutama wanita pasca menopause, tetapi dapat pula menyerang laki-laki dan wanita, terutama usia tua, lainnya yang mempunyai faktor risiko maupun penyakit yang dapat menyebabkan osteoporosis. 

Osteoporosis mempunyai arti klinis ketika timbul rasa sakit ataupun fraktur yang diakibatkan oleh penyakit ini. Di beberapa negara, osteoporosis telah menjadi penyakit metabolisme tulang yang utama. Di negara lainnya, seiring dengan meningkatnya harapan hidup dan perubahan pola gaya hidup, mayoritas masyarakat akan dihadapkan dengan masalah osteoporosis ini.

Beberapa penyebab osteoporosis, yaitu: 
1. Osteoporosis pascamenopause terjadi karena kurangnya hormon estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium kedalam tulang. Biasanya gejala timbul pada perempuan yang berusia antara 51-75 tahun, tetapi dapat muncul lebih cepat atau lebih lambat. Hormon estrogen produksinya mulai menurun 2-3 tahun sebelum menopause dan terus berlangsung 3-4 tahun setelah menopause. Hal ini berakibat menurunnya massa tulang sebanyak 1-3% dalam waktu 5-7 tahun pertama setelah menopause. 
2. Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan antara kecepatan hancurnya tulang (osteoklas) dan pembentukan tulang baru (osteoblas). Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada orang-orang berusia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita sering kali menderita osteoporosis senilis dan pasca menopause. 
3. Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis sekunder yang disebabkan oleh keadaan medis lain atau obat-obatan. Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid, dan adrenal) serta obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti kejang, dan hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok dapat memperburuk keadaan ini. 
4. Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal, dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.

Tulang manusia terdiri atas 15% tulang trabekular dan 85% tulang kortikular. Tulang tidak hanya berfungsi sebagai stabilitator, tetapi juga sebagai cadangan kalsium, fosfat, magnesium, natrium, kalium, laktat, dan sitrat. Kalsium merupakan mineral yang sangat penting bagi tubuh. Bila terjadi kekurangan kalsium tubuh, kadar kalsium dapat dipertahankan stabil melalui mobilisasi kalsium dari tulang.

Tulang mengalami proses resorpsi dan formasi secara terus menerus yang disebut sebagai remodelling tulang. Proses remodelling tulang merupakan proses mengganti tulang yang sudah tua atau rusak, diawali dengan resorpsi atau penyerapan tulang oleh osteoklas dan diikuti oleh formasi atau pembentukan tulang oleh osteoblas.

Proses remodelling diawali dengan pengaktifan osteoklast oleh sitokin tertentu. Sitokin yang berasal dari monosit-monosit dan yang berasal sel-sel osteoblast (sel induk) itu sendiri sangat berperan pada aktivitas osteoklas. Estrogen mengurangi aktivitas osteoklas, sedangkan bila kekurangan estrogen meningkatkan aktivitas osteoklas. Enzim proteolitik, seperti kolagen membantu osteoklas dalam proses pembentukkan tulang.

Pada tahap resorpsi, osteoklas bekerja mengkikis permukaan daerah tulang yang perlu diganti. Proses resorpsi ini ditandai dengan pelepasan berbagai metabolit yang sebagian dapat dipergunakan sebagai pertanda (marker) untuk menasah tingkat proses dinamisasi tulang. Pada proses pembentukkan osteoblast mulai bekerja. Sel yang berasal dari sel mesenhim ini menyusun diri pada daerah permukaan berongga dan membentuk matriks baru (osteosid) yang kelak akan mengalami proses mineralisasi melalui pembentukkan kalsium hidroksiapetit dan jaringan matrik kolagen.

Dalam proses pembentukan tulang, hal yang sangat penting adalah koordinasi yang baik antara osteoklas, osteoblas, dan sel-sel endotel. Selama sistem ini berada dalam keseimbangan, pembentukkan dan penghancuran tulang akan selalu seimbang. Pada usia reproduksi, di mana fungsi ovarium masih baik, terdapat keseimbangan antara proses pembentukkan tulang (osteoblas) dan proses laju pergantian tulang (osteoklas) sehingga tidak timbul pengeroposan tulang. Namun, ketika memasuki usia klimakterium,keseimbangan antara osteoklas dan osteobals mulai mengalami gangguan, fungsi osteoblas mulai menurun dan pembentukkan tulang baru pun berkurang, sedangkan osteoklas menjadi hiperaktif dan dengan sendirinya penggantian tulang berlangsung sangat cepat (high turnover). Aktivitas osteoklas ditandai dengan terjadinya pengeluaran hidroksiprolin dan piridinolin crosslink melalui kencing, serta asam fosfat dalam plasma. Hormon paratiroid dan 1,25 (OH)2 vitamin D3 mengaktifkan osteoklas sedangkan kalsitonin dan estradiol menghambat kerja osteoklas. Resopsi tulang menyebabkan mobilisasi kalsium dan hal ini menyebabkan berkurangnya sekresi hormon paratiroid akibatnya pembentukkan 1,25 (OH)2 vitamin D3 serta resorpsi kalsium oleh usus berkurang.